Jumat, 27 November 2009
Kamis, 12 November 2009
Aktualisasi makna hari pahlawan
Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.
Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani? Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan?
Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan. Dalam konteks ini kita dapat mengisi makna Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun pada 10 November, termasuk pada hari ini. Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyatKita sebagai generasi penerus bangsa,dengan memperingati hari pahlawan ini kita bisa saling introspeksi diri,menruskan perjuangan para pahlawan dulu dengan belajar dengan sungguh-sungguh,membahagiakan orang tua serta berguna bangsa dan negara untuk memajukan Republik Indonesia.Itulah pahlawan sekarang... Read More...
Sabtu, 07 November 2009
Gelisah yang mendera
Pada suatu malam Nabi SAW tidak dapat melelapkan matanya. Baginda memalingkan mukanya ke sana dan ke mari, dan mengantuk tak dirasakannya. Menyedari keadaan tersebut, isteri baginda bertanya, “Mengapa engkau tidak dapat tidur, wahai Rasulullah?”
Baginda menjawab, “Ada sebiji kurma, terletak di suatu tempat, tadi. Kerana takut ianya terbuang begitu sahaja, aku telah memakannya. Sekarang aku berasa kesal kerana buah itu mungkin telah ke mari untuk diagih-agihkan kepada fakir miskin.”
Buah yang dimakan baginda mungkin kepunyaan dirinya sendiri. Tetapi kerana para dermawan selalu menghantar sedekah ke rumah baginda untuk diagih-agihkan, perbuatan memakan kurma itu tadi telah menimbulkan keraguan di dalam hatinya.
Demikianlah ketelitian Nabi SAW mengenai setiap perkara yang dilakukannya-hatta yang sekecil buah kurma itupun dihitung-hitungnya. Ambillah pengajaran : Kita seharusnya juga menilai setiap tindak-tanduk kita, agar kita takkan berasa kesal di kemudian hari. Dan berkhidmatlah kepada Allah dengan senang hati. InsyaAllah dunia kita akan lebih berseri.
Jadi didalam kehidupan ini kita harus jujur walau pun itu pahit rasanya tapi Allah pasti akan membalas yang setimpal dan kita juga harus selalu bersyukur kepada Allah karena dengan selalu bersyukur kepada-Nya kita akan selalu mendapatkan keberkahan dari-Nya.Amin.....
adapted :http://inspirasi.iluvislam.com/category/inspirasi/
MEMAKNAI HARI SUMPAH PEMUDA
Pada tanggal 28 Oktober 2009 seluruh rankyat Indonesia memperingati hari sumpah pemuda.Dilihat dari sejarah sumpah pemuda itu dimulai ketika sekelompok pemuda merasa perlunya sebuah perekat dan pemersatu agar bangsa kita lebih solid dalam menuju kemerdekaan pada waktu itu. Tetapi apa relevansinya dengan zaman sekarang ? Sumpah pemuda, bila kita ambil hikmahnya, itu mencerminkan sebuah tekad, komitmen dan cinta terhadap bangsa dan negara. Sehingga Bangsa ini menjadi lebih baik dan maju di segala sektor kehidupan.
lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memaknai hari sumpah pemuda ini ?
Mulailah dengan melihat fakta positif - potensi-potensi bangsa Indonesia yang luar biasa.
Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam dan memiliki banyak pulau dengan budaya-budaya yang melimpah,sungguh sebuah negara yang makmur.Kita sebagai generasi penerus bangsa kita harus mampu menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia itu memang yang terbaik.Kita harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia dan selalu mmenghargai karya anak bangsa.
Dari sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantara telah menyadari pentingnya “budi pekerti”
Pendidikan, Pengetahuan, Kecerdasan tanpa “budi pekerti” itu seperti bumerang yang bisa merusak tatanan kehidupan banyak orang. Dapat kita lihat penemuan bom nuklir yang tidak digunakan pada tempatnya, adalah salah satu hasil dari pengetahuan dan kecerdasan tanpa “budi pekerti”. Indonesia boleh berbangga karena telah memiliki pencetus yang sangat brilian dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara dan “sistem budi pekerti” ini akan menginspirasi banyak negara untuk diikuti.Oleh karena itu kita harus memiliki budii pekerti yang baik "Akhlakul Karimah" dalam menghadapi masa depan kita tuk membawa indonesia ini ke lebih baik lagi.
Indonesia juga adalah salah satu dari segelintir negara yang pernah dalam masa kepemimpinan dengan atmosfir “spiritual” dan “cinta”.
Bila kita telaah sejarah kerajaan bangsa kita, betapa bangsa kita telah mengutamakan aspek “spiritual”, “budi pekerti” dan “cinta” dalam kehidupan sehari-hari. Dan hal inilah coba dituangkan oleh Bung Karno dan para pendiri negara, dalam bentuk “Pancasila dan UUD 1945″ yang merupakan “INTISARI BUDAYA BANGSA INDONESIA”.
Bila kita mau lebih teliti dan menelaah “Pancasila” dan “UUD 1945″, Betapa bangsa kita ingin dibangun atas landasan “spiritual”, “budi pekerti”, “cinta” yang mengutamakan kepentingan bersama, seluas-luasnya dan kebahagiaan semua rakyatnya.
Dan masih banyak lagi dengan kekayaan yang melimpah ruah,yang memiliki pulau-pulau yang menghadirkan pemandangan alam yang indah serta seni budaya yang beraneka ragam.jadi dengan peringatan sumpah pemuda ini,mari kita renungi bersama apa yang telah kita lakukan untuk kemajuan negara kita ini dan kita sebagai generasi muda mari kita bangun negara kita ini. Read More...